About BAPAKLU NGENTOD

“Yah nanti dulu… Teteh masih capek nih…” pintaku karena sudah mengerti dengan apa yang diinginkan oleh Ayah saat ini.

dan aku genjot pelan penisku yang ber ukuran 20cm dan 4inci itu, sambil menikmati nikmatnya vagina ibuku yang masih serat dan pulen ini, “ooohhhh bu… vaginamu nikmat sekali sayangg… aku tidak akan menyesal menjadikanmu istriku… ooohhhh rosssss… aku inggin anak darimu sayang…” dan ibu tidak menjawab cuma dengan senyuman dan SITUS BOKEP anggukan saja sambil menikmati penisku yang keluar masuk vaginanya…

“Ya boleh dong… kamu minta yang sering yah8964 copyright protection8788PENANAUlqOn8OMKU 維尼

hati-hati tapi dia tetap sengaja menumpahkan8964 copyright protection8788PENANAsqU2gkA9Ev 維尼

Hingga akhirnya malam itu yang suamiku takuti8964 copyright protection8788PENANAzr6DN0dnnQ 維尼

suamiku kini kelihatan jadi lebih sering8964 copyright protection8788PENANAPogtfA6tsQ 維尼

memang polos bertanya seperti itu pada8964 copyright protection8788PENANAQWh0ViqhoD 維尼

blingsatan. Jantungku berdetak sangat8964 copyright protection8788PENANAqsKWd7Brs9 維尼

Hati dak-dik-duk, apakah suamiku mengizinkanku diurut tanpa ada dia karena akan pergi ke rumah rekan bisnisnya yang cukup jauh dari rumahku.

yang ganjil bagi mereka melihat gadis muda8964 copyright protection8788PENANAmmnYpZZmdP 維尼

Sewaktu Ayah mencium bibirku dengan memasukkan lidahnya, aku tidak tinggal diam. Dengan panasnya kami saling beradu lidah. Ayah sungguh pintar membuatku terhanyut sehingga saat ini aku sudah tidak memikirkan lagi bahwa perbuatan yang sedang kulakukan adalah sebuah dosa besar.

Sungguh hangat rasanya ketika sperma Ayah menyirami mulut dan tenggorokanku dengan derasnya. Walaupun jumlah sperma milik Ayah sangat banyak serta beraroma tidak sedap, dengan menahan mual aku tetap berusaha menelannya hingga tidak tersisa sedikitpun.

Sejak hari itu pula, baik di waktu siang maupun malam hari, aku dan Ayah selalu mencari kepuasan bersama saat di dalam rumah hanya ada kami berdua atau ketika keluargaku yang lain sedang terlelap

Seolah tidak ingin menunggu jawaban dariku, tangan kanan Ayah mulai memegang daguku. Sementara tangannya yang sebelah lagi menggenggam tanganku, yang masih dalam keadaan memegang handuk, dengan penuh kehangatan.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *